Komisi V DPR Dukung Pembangunan Jembatan Mega Proyek

26-06-2014 / KOMISI V

Gubernur Gorontalo bersama Walikota Gorontalo akan membangun proyek spektakuler yaitu jembatan yang menghubungkan Jalan Mayor Dullah Kelurahan Leato Kecamatan Dumbo Raya dan Jalan Botu Liyodu Kelurahan Pohe. Sebelumnya perjalanan dari Kelurahan Leato menuju Kelurahan Pohe bisa ditempuh dengan waktu sekitar 30 menit, maka dengan adanya jembatan ini hanya bisa ditempuh dengan waktu sekitar 10 menit saja.

Hal ini diungkapkan Wakil Walikota Gorontalo Budi Doku saat menerima kunjungan spesifik Komisi V DPR RI yang dipimpin Roem Kono (F-PG) di Pelabuhan Gorontalo, Selasa (24/6). Menurut Budi Doku, proyek tersebut adalah hasil pemikiran dari Pemerintah Provinsi Gorontalo dan ide dari masyarakat semua. "Jika harus berputar melewati Kota Gorontalo itu tidak efisien lagi. Apalagi untuk 5 tahun atau 10 tahun ke depan. Sehingga jembatan ini adalah jawabannya," tegas Budi Doku.

Ia menambahkan, Jembatan Jl. MAyor Dullah-Jl. BotuliyoDU (MADU) sendiri akan terbentang di Teluk Gorontalo, di muara Sungai Bone. Tepatnya menghubungkan daerah Kelurahan Pohe Kecamatan Hulondalangi dan Kelurahan Leato Kecamatan Dumbo Raya. Panjangnya mencapai  805 meter dengan ketinggian 40 meter. "Hal ini jelas menjadi mega proyek yang ada di Kota Gorontalo," jelasnya.

Keberadaannya pun sangat penting, baik dari segi pariwisata maupun pada peningkatan perekonomian. Sementara Ketua Tim Komisi V DPR, Roem Kono menyambut baik gagasan pembangunan jembatan ini. "Komisi V DPR berharap dapat mewujudkan mimpi Pemerintah Kota Gorontalo dengan membantu dan mendorong dari segi politik untuk memperjuangkan, supaya jembatan ini bisa terwujud," jelas Roem Kono.

Meski demikian, lanjutnya, pembangunan jembatan tersebut perlu perencanaan yang matang. Apa saja yang akan menjadi dampak dari pembangunan tersebut harus dipikirkan sejak dini, baik dari segi lingkungan, amdal, perizinan, serta pengaruh pada lintas laut. Semuanya harus didiskusikan terus dengan seluruh pemerintahan yang terkait. Karena itu, Roem Kono berharap saat ini tak hanya Walikota dan Wakil Walikota Gorontalo saja bekerja, tetapi misi tersebut tidak lepas dari peran SKPD dalam menindaklanjutinya.

Ia menambahkan, apa saja manfaat komersil yang bisa didapatkan dari pembangunan jembatan ini, harus didiskusikan terus menerus. Politisi dari Partai Golkar ini mengusulan nama Jembatan MADU menjadi Jembatan Nani Warta Bone, untuk mengabadikan nama pahlawan tersebut. Nama Nani Warta Bone akan menjadi icon buat masyarakat Gorontalo. Dengan diabadikannya nama Nani Warta Bone maka lebih banyak anak-anak hingga remaja akan lebih mengenal pahlawan nasional tersebut. "Kita harus meneladani semangat perjuangan Nani Warta Bone ketika melawan penjajah dulu," ujar Roem Kono.(iw)/foto:iwan armanias/parle.

BERITA TERKAIT
Biaya Transportasi Tinggi, Komisi V Dorong Desain Ulang Integrasi Moda Transportasi
06-08-2025 / KOMISI V
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Andi Iwan Darmawan Aras berpandangan tingginya biaya transportasi yang dialami masyarakat...
Zero ODOL Berlaku 2027, Syafiuddin Minta Pemerintah Lakukan Sosialisasi Masif
05-08-2025 / KOMISI V
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi V DPR RI Syafiuddin, menyatakan dukungan penuh terhadap kebijakan penerapan zero Over Dimension Over Loading...
Saadiah Tegaskan Pentingnya Ketahanan Air di Wilayah Kepulauan
04-08-2025 / KOMISI V
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi V DPR RI, Saadiah Uluputty melakukan kunjungan kerja ke Balai Wilayah Sungai (BWS) Maluku, Sabtu...
Jembatan Pulau Balang yang Akan Jadi Rest Area Harus Fokus Pada Keselamatan
30-07-2025 / KOMISI V
PARLEMENTARIA, IKN – Jembatan Pulau Balang di Penajam Paser Utara (PPU), yang menjadi penghubung vital antara Kota Balikpapan dan Kawasan...